Rabu, 24 Februari 2016

Tugas Terstruktur 4

Dari reaksi berikut ini :









Gambarkan konformasinya ?
Jawab :
Reaksinya









dan konformasinya :
                  

Gambar 1. konformasi awal                              Gambar 2. Berputar 60


Reaksi Adisi

Reaksi adisi adalah reaksi yang dapat memutuskan ikatan rangkap. Ikatan rangkap itu adalah ikatan yang terdiri dari ikatan ∏ yang elektronnya belum stabil dan ikatan ᵟ merupakan ikatan yang stabil. Yang diputus pada reaksi ini adalah ikatan ∏ yang tidak stabil. Reaksi adisi dapat berlangsung pada senyawa alkena dan alkuna.
contoh :
Alkena






Alkuna









Reaksi adisi ini setelah terjadi pemutusan ikatan rangkap maka alkil dalam senyawa alkena akan digantikan oleh halide asam (F, Br, Cl, I) . tanda (-) atau tanda (+) ditentukan oleh atom lain yang mengikat atom c pusat.
Contoh :
    
              






  Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa atom C sebelah kanan tidak stabil dibandingkan dengan atom C sebelah kiri sehingga atom C yang sebelah kanan bertanda (+) dan atom C sebelah kiri bertanda (-). Sehingga halide asam (Cl) yang bertanda (-) akan menyerang C sebelah kanan yang bertanda (+), dan H yang bertanda (+) akan menyerang C sebelah kiri yang bertanda (-).
                Dalam reaksi adisi juga ada yang disebut konformasi yaitu gambar untuk struktur dalam kimia. Untuk melihat bangunnya dilihat dari proyeksi newman.
contoh :















Ada satu contoh yang tidak saya pahami :









Dari contoh ini bagaimana menentukan senyawa yang mayor dan senyawa yang minor, mohon bantuan untuk menyelesaikan masalah saya ini. n_n

Rabu, 17 Februari 2016

Tugas Terstruktur 3

1.       Apa yang menyebabkan alkil halide sekunder dapat membentuk reaksi eliminasi dan reaksi subsitusi (reaksi persaingan) ?
Jawab :
Pada alkil halide sekunder, halangan steriknya sebesar 2⁰. Sehingga yang menyebabkan dapat terjadi reaksi eliminasi ataupun subsitusi karena terjadinya persaingan reaksi antara SN2 dan E2.
Untuk menentukannya maka dapat dilihat dari nukleofil yang digunakan. Jika nukleofil yang digunakan adalah basa lemah dalam pelarut polar aprotik maka SN2 dominan dan reaksi yang terjadi adalah reaksi subsitusi.
Jika nukleofilnya adalah basa kuat sepertiCH3CH2O-, OH-, ataupun NH2 makan reaksi E2 yang lebih dominan dan reaksi yang terjadi adalah reaksi subsitusi.
Dapat lihat pada gambar :



Disimpulkan bahwa pada alkil halide sekunder dapat terjadi reaksi subsitusi dan reaksi elliminasi tergantung pada nukleofil yang digunakan.

Reaksi Subsitusi Pada Alkil Halida

Reaksi SN1 dan Reaksi SN2
1.       Reaksi SN1
Pada reaksi SN1 ini, reaksi dapat berlangsung pada alkil halida tersier. Reaksi SN1 ini pun merupakan reaksi bertahap, tahapannya ada 3 tahap.
Seperti pada contoh berikut :
a.       Tahap 1
b.      Tahap 2
c.       Tahap 3
Dalam tahapan reaksi tersebut ada yang dinamakan halangan sterik. Sering dilambangkan dengan 1⁰,2⁰,3⁰. Lambang ini menandakan semakin ke kanan maka halangan striknya semakin besar dan semakin komplek struktur alkilnya, jika halangan sterik semakin besar maka reaksi yang terjadi adalah reaksi eliminasi dan energy saat awal reaksi akan kecil. Perhatikan kurva berikut :
Dari kurva tersebut terlihat bahwa energy awal yang gunakan pada reaksi SN1 ini rendah, hal ini sebabkan terjadinya tumbukan antara substrat dan reaktan yang tidak sempurna. Reaktan untuk reaksi ini adalah pelarut non  polar. Selain karena tumbukan, dipengaruhi juga oleh banyaknya halangan sterik pada reaksi SN1 ini.
Maka dapat ditulis R = K [S] [R]

2.       Reaksi SN2
Untuk reaksi SN2 ini, reaksi yang berlangsung yaitu reaksi subsitusi atau reaksi yang menggantikan. Reaksi ini hanya terjadi satu tahap dan dapt terjadi reaksi pada alkil halida primer yang dapat dilihat pada gambar :
 
                Dalam reaksi ini juga terdapat halangan sterik, namun hanya 1⁰ yang mendakan bahwa reagen yang digunakan adalah pelarut non polar. Digunakan pelarut non polar ini karena untuk melarutkan halangan sterik sehingga terjadilah reaksi subsitusi. Mengenai energy yang digunakan pada reaksi ini dapat dilihat pada kurva gambar berikut :
               

                Dilihat pada kurva bahwa energy awal yang gunakan pada reaksi ini besar dibandingkan dengan reaksi pada SN1, ini dikarenakan antara 2 substrat dan 2 reagen yang bertumbukan secara sempurna. maka dapat di tuliskan
R = k [S]

mungkin ini saja yang dapat dibagi, jika ada pertanyaan boleh diajukan ^_^ terima kasih

Senin, 15 Februari 2016

Tugas Terstruktur 2

1.      Apa perbedaan basa lewis, basa bronsted lowry dan basa Arrhenius ?
Jawab :
a.       Basa Lewis : basa adalah pemberi electron

b.      Basa bronsted lowry : basa adalah penerima proton
Perhatikan contoh-contoh berikut.
Asam-1
+
Basa-2
Basa-1
+
Asam-2
HCl
+
NH3
Cl-
+
NH4+
H2O
+
CO3
OH-
+
HCO3-
CH3COOH
+
H2O
CH3COO-
+
H3O+
HNO2
+
CH3COOH
NO2-
+
CH3COOH2+

c.       Basa Arrhenius : basa adalah yang menghasilkan ion OH-
larutan basa juga dibagi menjadi basa monoasidik dan poliasidik.Pembagian ini menunjukkan sifat keasaman (hidroksitas) suatu basa.
1) Basa monoasidik yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan
NaOH(aq)        ------->                           Na+(aq)            +        OH-(aq)
natrium hidroksida                   ion natrium             ion hidroksida
NH4OH(aq)     ------->                            NH4+ (aq)          +        OH- (aq)
amonium hidroksida                ion amonium            ion hidroksida
2) Basa poliasidik, yaitu basa yang dalam larutan air menghasilkan lebih dari satu ion hidroksida (OH-)
Contohnya adalah:
Ca(OH)2(aq) -------->                                 Ca2+(aq)           +       2OH- (aq)
kalsium hidroksida                    ion kalsium              ion hidroksida


2.      Bagaimana struktur ikatan HClO ?
Jawab :
Seperti ini lah struktur ikatan HClO



3.      Reaksi wolden yang mana ketika bereaksi tidak merubah orientasi saat subsitusi dari siklus senyawa lain?
Jawab :


4.      Apa ide dibalik SN1, sehingga halida bisa diisi gugus baru ?
Jawab :
Reaksi SN1 adalah sebuah reaksi substitusi dalam kimia organik. SN1 adalah singkatan dari substitusi nukleofili dan "1" memiliki arti bahwa tahap penetapan laju reaksi ini adalah reaksi molekul tunggal. Reaksi ini melibatkan sebuah zat antara karbokation dan umumnya terjadi pada reaksi alkil halida sekunder ataupun tersier, atau dalam keadaan asam yang kuat, alkohol sekunder dan tersier. Dengan alkil halida primer, reaksi alternatif SN2 terjadi.Dalam kimia anorganik, SN1 dirujuk sebagai mekanisme disosiatif.mekanisme reaksi ini pertama kali diajukan oleh Christopher Ingold, dkk. pada tahun 1940.
Ada analogi menarik perihal SN1, fenomenanya mirip-mirip dengan pasutri yang harus melabuhkan kapal ditengah lautan, lalu berjalan berlawanan dengan damai karena tidak adanya dukungan keadaan (cerai/pisah/terionisasi maksudnya).Disinilah terbuka peluang bagi “calon-calon” gugus datang yang ingin mengisi kekosongan. Alhasil, mudah bagi si calon untuk mengisi “kursi” yang ditinggalkan sang mantan.
TUGAS TERSTRUKTUR 1
1.      Bagaimana reaksi ozonolisis dapat membentuk keton?
Jawab :
Reaksi ozonolisis dapat membentuk keton jika atom C pada ikatan rangkap mengikat 1 gugus alkil dan atom C lain mengikat 2 gugus alkil, maka zat yang dihasilkan adalah adehid dan keton.
Contoh :

Reaksi ozonolisis dapat menghasilkan keton dan keton, jiak atom C pada ikatan rangkap masing-masing mengikat 2 gugus alkil.
Contoh :



2.      Apakah Br mengalami Proses radikal atau ionisasi ? dalam reaksi apa ? apa yang dihasilkan ? dan bagaimana mekanisme reaksinya ?
Jawab :
Ø  Reaksi Brominasi (Br) mengalami proses radika untuk bereaksi, karena Br termasuk senyawa halogen dan reaksi halogenasi berlangsung dalam proses radikal
Ø  Reaksi brominasi terjadi dalam reaksi alkana
Ø  Reaksi brominasi menghasilkan senyawa baru, misalnya yang direaksikan adalah etana maka yang dihasilkan adalah bromoetana
Contoh :
CH3 - CH3 + Br2 → CH3 – CH2 – Br + HBr
Ø  Mekanismenya :
a.       Tahap inisiasi
Br2 → Br ◦ + Br ◦
b.      Tahan propagasi
CH3 – CH2 – H + Br ◦ → CH3 – CH2 ◦ + HBr
CH3 – CH2 ◦ + Br2 → CH3 – CH2 – Br + Br ◦
c.       Tahap terminasi
Br ◦ + Br ◦ → Br2
CH3 – CH2 ◦ + Br ◦ → CH3 – CH2 – Br
CH3 – CH2 ◦ + CH3 – CH2 ◦ → CH3 – CH2 – CH2 – CH3
H ◦ + Br ◦ → HBr

3.   

Selasa, 09 Februari 2016

Reaksi Alkil Halida

Reaksi-reaksi alkil halida
Dalam reaksi alkil halida ada dua reaksi yaitu reaksi subsitusi dan reaksi eliminasi.  Sebelum membahas lebih lanjut mengenai reaksi-reaksi halida, kita kenal dulu mengenai teori asam basa.
1.       Teori asam basa lewis
Asam adalah penerima electron, sedangkan basa adalah pemberi electron
2.       Teori asam basa Arrhenius
Asam adalah yang menghasilkan ion H+, sedangkan basa adalah yang menghasilkan ion OH-
3.       Teori asam basa bronstend-lowry
Asam adalah pemberi proton, sedangkan basa adalah penerima proton
Senyawa alkil halide cendrung mengalami polarisasi karena perbedaan keelektronegatifan. Dalam reaksi alkil halide pun ada yang di sebut nukleofil. Nukleofil itu sendiri adalah sebuah ion yang akan tertarik kuat ke sebuah daerah yang bemuatan positif pada sesuatu lain. Nukleofil ini yang akan menentukan reaksi alkil halide dapat terjadi subsitusi atau eliminasi.

Dapat dilihat pada contoh :
Nukleofil yang mengandung basa lewis seperti contoh akan mengalami reaksi subsitusi

Sedangakan nukleofil yang mengandung basa bronsted lowry akan mengalami reaksi eliminasi yang dapat dilihat pada contoh diatas.

Selanjutnya, akan dibahas mengenai reaksi walden

Reaksi walden
                Pada reaksi walden ada yang di katakana sebagai pusat kiral, pusat kiral itu sendiri adalah atom C yang dapat mengikat 4 gugus yang berbeda. Contohnya atom C dapat mengikat H, Br, Cl, F. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar : 
 Reaksi wolden mengalami sebuah proses yang dapat di lihat pada gambar :

Hanya ini yang dapat saya bahas pada blog saya kali ini. saya masih membutuhkan bantuan untuk lebih memahami materi ini, ada hal yang tidak saya ketahui dari materi ini. bagaimana bisa OH dapat di gantikan oleh Cl sedangkan sifat merekan sama-sama basa, mohon penjelasannya. Terima kasih n_n