Rabu, 17 Februari 2016

Reaksi Subsitusi Pada Alkil Halida

Reaksi SN1 dan Reaksi SN2
1.       Reaksi SN1
Pada reaksi SN1 ini, reaksi dapat berlangsung pada alkil halida tersier. Reaksi SN1 ini pun merupakan reaksi bertahap, tahapannya ada 3 tahap.
Seperti pada contoh berikut :
a.       Tahap 1
b.      Tahap 2
c.       Tahap 3
Dalam tahapan reaksi tersebut ada yang dinamakan halangan sterik. Sering dilambangkan dengan 1⁰,2⁰,3⁰. Lambang ini menandakan semakin ke kanan maka halangan striknya semakin besar dan semakin komplek struktur alkilnya, jika halangan sterik semakin besar maka reaksi yang terjadi adalah reaksi eliminasi dan energy saat awal reaksi akan kecil. Perhatikan kurva berikut :
Dari kurva tersebut terlihat bahwa energy awal yang gunakan pada reaksi SN1 ini rendah, hal ini sebabkan terjadinya tumbukan antara substrat dan reaktan yang tidak sempurna. Reaktan untuk reaksi ini adalah pelarut non  polar. Selain karena tumbukan, dipengaruhi juga oleh banyaknya halangan sterik pada reaksi SN1 ini.
Maka dapat ditulis R = K [S] [R]

2.       Reaksi SN2
Untuk reaksi SN2 ini, reaksi yang berlangsung yaitu reaksi subsitusi atau reaksi yang menggantikan. Reaksi ini hanya terjadi satu tahap dan dapt terjadi reaksi pada alkil halida primer yang dapat dilihat pada gambar :
 
                Dalam reaksi ini juga terdapat halangan sterik, namun hanya 1⁰ yang mendakan bahwa reagen yang digunakan adalah pelarut non polar. Digunakan pelarut non polar ini karena untuk melarutkan halangan sterik sehingga terjadilah reaksi subsitusi. Mengenai energy yang digunakan pada reaksi ini dapat dilihat pada kurva gambar berikut :
               

                Dilihat pada kurva bahwa energy awal yang gunakan pada reaksi ini besar dibandingkan dengan reaksi pada SN1, ini dikarenakan antara 2 substrat dan 2 reagen yang bertumbukan secara sempurna. maka dapat di tuliskan
R = k [S]

mungkin ini saja yang dapat dibagi, jika ada pertanyaan boleh diajukan ^_^ terima kasih

4 komentar:

  1. terimkasih azmiyati postingannya, disini saya mau menanyakan dalam pernyataan diatas dikatakan bahwa Dalam reaksi Sn2 juga terdapat halangan sterik, namun hanya 1⁰ yang mendakan bahwa reagen yang digunakan adalah pelarut non polar. Digunakan pelarut non polar ini karena untuk melarutkan halangan sterik sehingga terjadilah reaksi subsitusi. mengapa hal itu dapat terjadi ? lalu bagaimana dengan Sn1 nya ? kemudin saya kurang memahami gambar kurva energi yang saudari posting sehingga dapat ditulskan menjadi R = k [S] ?
    Terimakasih

    BalasHapus
  2. oh begini maya, pada reaksi sn2 digunakan pelarut non polar karena halangan sterik yang mengikat atom C kiral adalah larutan non polar, dan karena halangannya steriknya hanya 1⁰ maka akan lebih mudah larut dibanding dengan reaksi sn1 yang terlalu banyak halangan steriknya.
    untuk kurva pada sn1, energi yang gunakan itu bergantung pada substrat yang digunakan, dan juga karena substrat dan reagen itu tidak saling bertumbukan secara sempurna maka kurvanya hanya dilihat pada substratnya.
    hingga di dapat lah persamaan R =k [S]
    mungkin ini, semoga bisa menjawab apa yang ditanyakan n_n, dan terimakasih sudah bertanya

    BalasHapus
  3. saya ada sedikit pertanyan, pada postingan diatas terdapat persamaan R = K [S] [R] adakah contoh digunakannya persamaan tersebut?

    BalasHapus
  4. terimakasih untuk pertanyaannya lola,
    menurut pemaham saya, persamaan ini digunakan untuk menunjukkan pengertian dari kurva pada reaksi sn2.
    dapat dilihat contoh yang sudah saya posting,
    ch3-C-H2-Br, Br sebagai substrat dan pelarut non polar sebagai reagennya,
    karena pada kurva reaksi sn2 ini dipengaruhi oleh reagen dan substratnya,

    BalasHapus