Reaksi adisi adalah reaksi yang
dapat memutuskan ikatan rangkap. Ikatan rangkap itu adalah ikatan yang terdiri
dari ikatan ∏ yang elektronnya belum stabil dan ikatan ᵟ merupakan ikatan yang
stabil. Yang diputus pada reaksi ini adalah ikatan ∏ yang tidak stabil. Reaksi adisi
dapat berlangsung pada senyawa alkena dan alkuna.
contoh :
Alkena
Alkuna
Reaksi adisi ini setelah terjadi
pemutusan ikatan rangkap maka alkil dalam senyawa alkena akan digantikan oleh halide
asam (F, Br, Cl, I) . tanda (-) atau tanda (+) ditentukan oleh atom lain yang
mengikat atom c pusat.
Contoh :
Dari contoh
diatas dapat dilihat bahwa atom C sebelah kanan tidak stabil dibandingkan
dengan atom C sebelah kiri sehingga atom C yang sebelah kanan bertanda (+) dan
atom C sebelah kiri bertanda (-). Sehingga halide asam (Cl) yang bertanda (-)
akan menyerang C sebelah kanan yang bertanda (+), dan H yang bertanda (+) akan
menyerang C sebelah kiri yang bertanda (-).
Dalam reaksi
adisi juga ada yang disebut konformasi yaitu gambar untuk struktur dalam kimia.
Untuk melihat bangunnya dilihat dari proyeksi newman.
contoh :
Ada satu contoh yang tidak saya pahami :
Dari contoh ini bagaimana menentukan senyawa yang mayor dan
senyawa yang minor, mohon bantuan untuk menyelesaikan masalah saya ini. n_n
terimakasih atas postingannya azmiyati, saya akan mencoba menjawab permasalahan anda, menurut saya cara menentukan yang mana senyawa mayor dan minor itu dilihat dari kestabilan senyawa dan ikatannya, primer sekunder dan tersier, mungkin hanya itu terimakasih:)
BalasHapusmenurut sya sama dengan saudar imadah mayor itu lebih stabil dibanding minor, jika senyawa berada pada sekunder lebih stabil dibanding pada primer
BalasHapussaya sependapat dengan teman-teman, bahwa kita mengetahui senyawa tersebut mayor atau minor dapat dilihat jika senyawa tersebut lebih stabil mulai dari tersier sekunder dan primer,
BalasHapusteimakasih